Udah dari minggu lalu gue pengeeeen banget nonton (sambil menghinadina) kelajutan dari film Munyun yang merupakan sekuel ketiga dari Twilight Saga. Oke, gue mau ngejelasin sedikit seputar Twilight Saga ini, jadi ini merupakan cerita tentang si Bella Soang Swan yang jatuh cinta pada seekor/seorang vampire yang di bukunya ganteng dan filmnya menurut gue mukanya terlalu kotak mirip sponge bob, Edward Cullen (diperankan Robert Pattinson), namun cinta mereka ini banyak halangannya, diantaranya karena Bella suka juga sama Jacob, seekor/seorang serigala jadi-jadian.
Ehm.. Mari gue mulai reviewnya.
Jreng-jreng Adegan awal (kedua dari awal sebenarnya, halah) di film ini sudah menunjukan akan seperti apa filmnya : penuh adegan mmuah-mmuahan . Yah.. Maka dari itulah, film ini kategorinya : film dewasa. Berbeda dengan seri pendahulunya : film remaja.
Oiya, melihat si Edward yang di adegan awal-awal ini, sungguh mengingatkan gue akan pasangan seleb kita, ya.. Raffi Ahmad dan Yuni Shara. Tatapan Edy (panggilan sayang gue untuk Edward) yang seolah cintaaa mati (atau nafsu abis) mirip saat Rafi menatap Yuni. Aw aw.
Oke, kembali ke film, adegan awal adalah saat seorang pria tampan sedang berjalan di tengah hujan dan digigit (yang adegan penggigitannya ga jelas, entah itu digigit, dibacok atau digebukin pake sapu, yang jelas udah berdarah) oleh si vampire berambut merah (Victoria) yang benci sama keluarga Cullen (karena cowoknya si Victoria ini dimatiin sama Edy cs). Lalu adegan berganti ke Edy dan Bella yang sedang di taman bunga, membicarakan masa depan mereka, lalu mmuah-mmuahan.
Setelah itu gue lupa adegannya kemana lagi hehe. Intinya, si Victoria ini mau balas dendam ke keluarga Cullen dan si Vicky (panggilan akrab gue ke Victoria) membuat suatu tentara yang isinya vampire-vampire muda. Selain konflik si Vicky mau bunuh Bella, ada konflik lain yaitu cinta segitiga Eddy, Bella dan Jacob yang makin njelimet juga konflik tentang kapan Bella mau diubah jadi vampire.
Nah nah nah.. Gue udah ga sabar ingin mencibir aw aw.
Pertama : tentu aja masalah make up, seperti sebelum-sebelumnya, si Bella ini keliatan amat ngantuk, sedangkan para vampire yang harusnya keliatan ngantuk malah ga ada ngantuk-ngantuknya.
Masalah make up lagi, seperti di film Munyun, make-upnya si Dakota Fanning yang berperan sebagai Jane (vampire dari keluarga Volturi, keluarga yang isinya vampire manteb gitu lah, bangsawan vampire, yaah anggota DPRnya mereka *ngarang abis*) ini lebaaaaay banget, yah 11 12 sama Avril Lavigne mau ngerock dengan segala eye liner, eye shadow inilah itulah.
Lanjuut..
Menurut gue ini sih yang paling penting : cerita di film ini gajelas. Menurut gue kalo yang belum baca bukunya, atau setidaknya nonton Munyun, pasti bingung abis. Temen gue yang gapernah baca bukunya sampai bolak-balik nanya : itu siapa? Ini kenapa? Apaan sih? Dsb. Seperti pas ada adegan seorang vampire disiksa Jane (yang punya kemampuan menyiksa lewat pikiran), gue iseng nanya ke temen gue perihal itu,
gue nanya : lo ngerti ga itu sakit kenapa?
Dia : hmm.. Gue kira itu sakit karena mau berubah jadi apa gitu. Eh, emang kenapa sih?
Terus ya, adegan ciuman disini, hmmm.. Mungkin ada 10x (atau lebih?), tadinya gue mau ngitung adegannya, tapi ternyata makan kentang goreng dengan extra cheese lebih mengasikan daripada ngitung kayak gituan. pokoknya adegan bunuh-membunuh dengan darah dsb malah ga disorot disini, tapi pas ada adegan cium-cium malah di close up hahaha, kayaknya ga pantes aja deh jadi film vampire.
Kembali ke adegan berantem (yang harusnya ditonjolkan disini, karena ada perang antara keluarga Cullen + werewolf vs vampire mudanya si Vicky) disini adegan berantemnya amat sangat ga seru. Oiya, dan menurut gue film ini terlalu gelap, memang si kota Fork ini ceritanya selalu mendung, tapi kok ya gue ngeliatnya jadi yaah suram gitu.
Terus, yang tidak kalah penting adalah, si Edy ini udah terlalu tua untuk jadi anak 17 tahun. Dia kelihatannya malah kayak oom-oom cinta mati sama adeknya
Tapi, secara keseluruhan, film ini sedikit lebih baik dari Nyumun (yang berarti juga sedikit lebih sedikit lebih baik dari Twelek, sebuah film konyol dengan adegan kuntilanak naik pohon).
Oh, dan tidak lupa, film ini sungguh membawa pesan positif kepada kita: jangan 'berbuat' sebelum nikah. Hahaha.. Karena si Edy ini nolak-nolak (tapi mukanya mau) saat si Bella nafsu mau berbuat.
-sekian & ta
Ehm.. Mari gue mulai reviewnya.
Jreng-jreng Adegan awal (kedua dari awal sebenarnya, halah) di film ini sudah menunjukan akan seperti apa filmnya : penuh adegan mmuah-mmuahan . Yah.. Maka dari itulah, film ini kategorinya : film dewasa. Berbeda dengan seri pendahulunya : film remaja.
Oiya, melihat si Edward yang di adegan awal-awal ini, sungguh mengingatkan gue akan pasangan seleb kita, ya.. Raffi Ahmad dan Yuni Shara. Tatapan Edy (panggilan sayang gue untuk Edward) yang seolah cintaaa mati (atau nafsu abis) mirip saat Rafi menatap Yuni. Aw aw.
Oke, kembali ke film, adegan awal adalah saat seorang pria tampan sedang berjalan di tengah hujan dan digigit (yang adegan penggigitannya ga jelas, entah itu digigit, dibacok atau digebukin pake sapu, yang jelas udah berdarah) oleh si vampire berambut merah (Victoria) yang benci sama keluarga Cullen (karena cowoknya si Victoria ini dimatiin sama Edy cs). Lalu adegan berganti ke Edy dan Bella yang sedang di taman bunga, membicarakan masa depan mereka, lalu mmuah-mmuahan.
Setelah itu gue lupa adegannya kemana lagi hehe. Intinya, si Victoria ini mau balas dendam ke keluarga Cullen dan si Vicky (panggilan akrab gue ke Victoria) membuat suatu tentara yang isinya vampire-vampire muda. Selain konflik si Vicky mau bunuh Bella, ada konflik lain yaitu cinta segitiga Eddy, Bella dan Jacob yang makin njelimet juga konflik tentang kapan Bella mau diubah jadi vampire.
Nah nah nah.. Gue udah ga sabar ingin mencibir aw aw.
Pertama : tentu aja masalah make up, seperti sebelum-sebelumnya, si Bella ini keliatan amat ngantuk, sedangkan para vampire yang harusnya keliatan ngantuk malah ga ada ngantuk-ngantuknya.
Masalah make up lagi, seperti di film Munyun, make-upnya si Dakota Fanning yang berperan sebagai Jane (vampire dari keluarga Volturi, keluarga yang isinya vampire manteb gitu lah, bangsawan vampire, yaah anggota DPRnya mereka *ngarang abis*) ini lebaaaaay banget, yah 11 12 sama Avril Lavigne mau ngerock dengan segala eye liner, eye shadow inilah itulah.
Lanjuut..
Menurut gue ini sih yang paling penting : cerita di film ini gajelas. Menurut gue kalo yang belum baca bukunya, atau setidaknya nonton Munyun, pasti bingung abis. Temen gue yang gapernah baca bukunya sampai bolak-balik nanya : itu siapa? Ini kenapa? Apaan sih? Dsb. Seperti pas ada adegan seorang vampire disiksa Jane (yang punya kemampuan menyiksa lewat pikiran), gue iseng nanya ke temen gue perihal itu,
gue nanya : lo ngerti ga itu sakit kenapa?
Dia : hmm.. Gue kira itu sakit karena mau berubah jadi apa gitu. Eh, emang kenapa sih?
Terus ya, adegan ciuman disini, hmmm.. Mungkin ada 10x (atau lebih?), tadinya gue mau ngitung adegannya, tapi ternyata makan kentang goreng dengan extra cheese lebih mengasikan daripada ngitung kayak gituan. pokoknya adegan bunuh-membunuh dengan darah dsb malah ga disorot disini, tapi pas ada adegan cium-cium malah di close up hahaha, kayaknya ga pantes aja deh jadi film vampire.
Kembali ke adegan berantem (yang harusnya ditonjolkan disini, karena ada perang antara keluarga Cullen + werewolf vs vampire mudanya si Vicky) disini adegan berantemnya amat sangat ga seru. Oiya, dan menurut gue film ini terlalu gelap, memang si kota Fork ini ceritanya selalu mendung, tapi kok ya gue ngeliatnya jadi yaah suram gitu.
Terus, yang tidak kalah penting adalah, si Edy ini udah terlalu tua untuk jadi anak 17 tahun. Dia kelihatannya malah kayak oom-oom cinta mati sama adeknya
Tapi, secara keseluruhan, film ini sedikit lebih baik dari Nyumun (yang berarti juga sedikit lebih sedikit lebih baik dari Twelek, sebuah film konyol dengan adegan kuntilanak naik pohon).
Oh, dan tidak lupa, film ini sungguh membawa pesan positif kepada kita: jangan 'berbuat' sebelum nikah. Hahaha.. Karena si Edy ini nolak-nolak (tapi mukanya mau) saat si Bella nafsu mau berbuat.
-sekian & ta
lw kekny uda akrab sekale sama edy hahahaha..
BalasHapusni pelem jadi komedi kalo gw baca d blog lw.. hahahha mantep tung..
-Lisz-
@lisz eh lo ganti nama gitu? hahahaha.. lha bukannya emang film komedi yak? HAHAHAHA
BalasHapusnyumun? ahahah sarap
BalasHapusgue blom liat ni pilem
nunggu donlotannya keluar aja ah ah ah
Gila ya tuh film. Pas nonton bareng temen gw, kita ngitungin ada berapa kali adegan ciuman sepanjang itu film.
BalasHapusDan hasilnya fantastis... total ada 11x ADEGAN CIUMAN! Itu juga belum termasuk ciuman di pipi dan dagu.
Suasana menghina film itu bersama temen gw makin syahdu dengan adanya anak kecil di samping gw yg lebih memilih main game di hp ketimbang nonton film dewasa itu. Hahahaha
haha reviewnya mengkritik banget. semoga di Breaking Dawn nggak jelek jelek amat.
BalasHapusKayaknya dulu pernah kemari deh... :P
BalasHapusDejaVu…