Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Review : Eclipse

Udah dari minggu lalu gue pengeeeen banget nonton (sambil menghinadina) kelajutan dari film Munyun yang merupakan sekuel ketiga dari Twilight Saga. Oke, gue mau ngejelasin sedikit seputar Twilight Saga ini, jadi ini merupakan cerita tentang si Bella Soang Swan yang jatuh cinta pada seekor/seorang vampire yang di bukunya ganteng dan filmnya menurut gue mukanya terlalu kotak mirip sponge bob, Edward Cullen (diperankan Robert Pattinson), namun cinta mereka ini banyak halangannya, diantaranya karena Bella suka juga sama Jacob, seekor/seorang serigala jadi-jadian. Ehm.. Mari gue mulai reviewnya. Jreng-jreng Adegan awal (kedua dari awal sebenarnya, halah) di film ini sudah menunjukan akan seperti apa filmnya : penuh adegan mmuah-mmuahan . Yah.. Maka dari itulah, film ini kategorinya : film dewasa. Berbeda dengan seri pendahulunya : film remaja. Oiya, melihat si Edward yang di adegan awal-awal ini, sungguh mengingatkan gue akan pasangan seleb kita, ya.. Raffi Ahmad dan Yuni Shara. Tatapa

Sore di Pantai Kwaru

Sudah dari berbulan-bulan yang lalu gue merencanakan pergi ke sebuah pantai yang belum lama dipromosiin/dibuka yaitu Pantai Kwaru di Yogyakarta dan akhirnya tanggal 26 Juni yang lalu, setibanya gue di Yogyakarta, gue langsung menuju ke Pantai Kwaru. Pantai Kwaru memang ga seterkenal Pantai Parangtritis yang setiap liburan dijejelin orang. Dan Pantai Kwaru ini menurut ucapan saudara-saudara gue yang orang Jogja mirip Pantai Depok (tempat dimana kita bisa wisata kuliner, membeli seafood mentah disana, terus dikasih ke mbak/mas tukang masak, duduk lesehan di warung, main pasir sampai bosen dan sampai rambut kaku penuh pasir, nunggu lama banget sampai jenggotan, ngedumel gara-gara lapar dan baru deh itu seafood mateng..) Tapi memang Pantai Kwaru ini mempunyai ciri yang khas pantai daerah selatan : ombak besar dan pasir hitam. Tapi berbeda dengan Pantai Depok dan pantai-pantai lainnya disana, Pantai Kwaru ini mempunyai deretan pohon cemara udang yang dapat melindungi kita dari terik matahar

P S K

P elabuhan S unda K elapa yaa.. Bukan PSK-PSK yang lain Mas-mas anak nongkrong Pelabuhan. Jadi kan tanggal 6 April yang lalu gue maen ke Kota Tua tuh, masih dengan tetangga gue dan masih naik kereta, sama seperti jalan-jalan yang lalu. Naik kereta dari Bekasi-Jakarta Kota... brrrmm..brrrmmm.. godokgodok..gedekgedek..jegesjeges.. Nyampe stasiun Kota, jalan kaki ke depan Museum Fatahillah, di tawarin nyewa sepeda+abangnya (karena gue udah lupa caranya naik sepeda), dianterin ke 5 tempat gitu (PSK, Museum Bahari, Menara Syahbandar, Jembatan Intan n Toko Merah) (FYI gue diboncengin abangnya, tapi tetangga gue bawa sepeda sendiri) Jadi pertama, kami datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa, ya.. emang target gue awalnya cuma pengen ke situ sih, mau hunting foto ceritanya.. Nah nah nah di Pelabuhan Sunda Kelapa ini, sama abang-sepedanya kita di ajak ke atas kapal... Masalahnya bukan terletak di : "kita di ajak ke atas kapal" tapi BEGIMANA CARANYA NAIK KE ATAS KAPAL YANG-LAGI-DI-CUCI itu k

Museum Prasasti + + (+Nyasar)

Tanggal 24 kemaren gue ke Museum Prasasti ngangkot bersama seorang tetangga gue. Naik kereta dari Stasiun Bekasi ke Jakarta Kota *pertama kalinya gue ke Jakarta ngangkot * Terus di depan stasiun Kota kan banyak angkot tuh.. pilih aja angkotnya ngacak ntar juga nyampe Naik M08 *kalo ga salah, gue lupa, pokoknya yang abang-abangnya teriak "TANAH ABANG! TANAH ABANG! GAJAH MADA!" Celingak-celinguk ngeliat ke arah luar, nemu tulisan "Museum Prasasti" bilang "Kiri Bang" dan Horee gue nyampe tanpa cacat sehat wal afiat alhamdulillah Masuk museum bayar 500 rupiah saja, ambil foto cekrak cekrek. Dan oh, walaupun museum yang mantan kuburan ini sepi pengunjung *pas gue dateng cuma ada 2 orang pengunjung : gue dan temen gue hehe*, ga usah takut karena banyak penghuni lain disitu : burung gereja, semuts dkk. Saran dari gue, kalo mau ke itu museum terbuka sebaiknya bawa losion anti-serangga, semutnya ga nahan men "HEADLESS"

Singapore Day 4

Hari terakhir di Singapore Pagi-pagi ga pake sarapan gue langsung cabut naik MRT ke Little India (sebenernya rencana awal adalah gue mau bangun jam 5 pagi buat foto-foto di Singapore River tapi GAGAL TOTAL karena alarm hp gue cuekkin). Di Little India gue ama seekor temen gue bingung, ini yang mana Little India yang katanya banyak arsitektur Indiahe nya? Pas gue jalan terus, nyelip sanasini malah masuknya ke pasar ikan, nyelip lagi ke Mal belom buka, nyelip lagi malah masuk ke pertokoan orang China, nah lho.. Where the hell is the famous lil indiahe itu? *inglis kacao* Akhirnya kami malah balik ke Clarke Quay, nyari kaos kayak punya Benajio yang bisa nyala-nyala itu, tapi ternyata itu toko bukanya malem, tapi itu toko yang jual kaos nyala itu buka juga di Chinatown yang alamatnya gue ga tau di Chinatownn sebelah mana... Akhirnya kami ke Chinatown, nyungsep-nyungsep sampe kaki mau putus, capek berat, ga nemu kaos nyala, akhirnya malah beli kaos murah meriah di Chinatown. Balik ke pengin

Singapore Day 3

Ini hari belanja.. Belanja.. Belanja.. Naik MRT dari Clarke Quay ke Chinatown, masuk sebentar ke Chinatown Heritage Center, bagus deh, sejarah awal orang-orang China masuk ke Singapore dulu.. Rumahnya masih (maaf) gembel, dapur disamping kamar mandi (dan toiletnya manteb, lubang doank, dibawahnya ada ember, jadi kayaknya kalo embernya udah penuh. kotorannya di buang kemana gitu) (gue mikir : kenapa ga kayak orang Indonesia jaman dulu aja ya? Lebih simple kan gali lubang tutup lubang di bawah pohon, atau di kali (sampe sekarang masih sih)) Tapi liat Singapore sekarang, Indonesia kalah jauh brrr.. Terus belanja oleh-oleh di Chinatown, lanjutnya ke Mustafa Center, naik MRT dari Chinatown ke Farrer Park.. Mustafa Center ini buka 24 jam, gue liat sih kaos-kaosnya malah lebih murah dari di Chinatown (barangnya sama). Dan mMustafa Center ini lengkap banget, lo nyari apa pasti ada *lebay* Dari Mustafa Center gue langsung balik ke penginapan, cuci-muka, cabut ke Singapore Zoo dianterin saudaran

Singapore Day 2

Bangun jam 6 pagi, ke kamar mandi dan ternyata Singapore di jam 6 itu masih gelep! Brr... Dan sepi banget, kalo disini gue berangkat sekolah jam 6.15 aja udah rame banget (jam 5 pagi aja udah banyak yang ngantor). Di Singapore dalam pengelihatan gue mulai aktif di jam 10an gitu. Oiya, di Summer Tavern kamar mandinya ada air panasnya lho.. *berasa promosi* hahaha.. Sarapan pop mie bawa dari rumah, terus minum air kran. wow. Sekitar jam 10 atau 11 kami ke Science Center (PPIpteknya Singapore kali ya), naik MRT dari Clarke Quay (yang stasiunnya cuma puluhan langkah dari penginapan) turunnya di.. dimanalahguelupa. Terus lanjut naik bus. Masuk ke Science Center gue berasa TK kembali, karena itu gedung isinya anak-anak TK-SMP lari-larian.. Hahaha. Di Science Center gue sempet foto-fotoan di bagian space-spacenya gitu *kayaknya*, jadi ada tempat yang kalau lantainya diinjek langsung nyala-nyala gitu ich *NORAK* : Terus gue masuk Body World sendirian, temen-temen gue ngilang. Di Body World gu

Singapore Day 1

Tanggal 3-6 Maret 2010 kemaren gue di Singapore. Ngapain? Ngikut study tour sekolah yang seperti gue duga kebanyakkan tour alias jalan-jalan (dalam artian sebenarnya alias jalan kaki) daripada study-nya. 3 Maret (Hari 1) Bangun jam 2 pagi, mandi, berangkat ke sekolah (anak rajin kan gue sekolah jam 2 zzz) terus dapet petuah dari guru-guru sekolah, berangkat ke bandara internasional tercinta. Terbang ke Changi (Singapore) naik Air Asia, dikasih air mineral ukuran mini dan kacang rasa bawang.. *ga penting lah* Nah, keluar dari Changi inilah bagian yang paling gue ga suka di Singapore : Kan naik taksi tuh (taksinya Mercedes, bo!) yang nyetir kakek-kakek/bapak-bapak tua sipit nyebelin, kan kami bilang mau ke Carpenter Street. BN (Bapak nyebelin) : Carpenter street dimananya? (pake english logat aneh) KBK (Kami Bocah Kampung) : Carpenter Street 31, Summer Tavern HOTEL BN : Ga ada hotel di Carpenter Street *langsung nelpon temennya pake bahasa mandarin* blablablabla carpenter street hotel bl

Clausmophobia

Marry loves Betty they're both so happy but daddy wants Betty to marry Eddy but Eddy loves Larry people think it's crazy but Larry knows Marry and they're all okey dokey with it so.. they went to hide in the closet where all secrets safe and sound come into the closet hide now Betty and Eddy think the closet is merry the gals are buthcy and the boys love Liberace but its getting full, getting kinda stuffy the cat fights and the bully, the drama and hypocrisy so they want to come out of the closet let the bigots judge who can tell who the closet cases really are Gue lagi suka banget sama lagunya Tika and the Dissidents yang ini, judulnya clausmophobia. Ini lagu nyindir masyarakat tentang pandangannya ke kaum homoseksual dengan lirik yang 'lucu', akhirannya ada huruf y nya gitu Lagu ini ada di album the Headless Songstress, gue punya CDnya (satu-satunya CD band Indonesia yang gue beli, sampai sekarang, hahahaha). Lagu-lagu di album ini menurut gue bagus banget dari